Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan massa-massa pahit manis dirinya membangun partai politik. Salah satu kisah yang dia bagikan di tengah HUT ke-50 PDIP itu adalah ketika dirinya diperiksa polisi karena menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Sukolilo, Jawa Timur, pada 1993.
Penangkapan berdasarkan larangan rezim Soeharto saat itu yang membatasi ruang gerak politik keluarga Soekarno. Pemeriksaan dirinya cukup panjang hampir memakan waktu 12 jam.
Pemeriksaan cukup membuat Mega pasrah. Apalagi pertanyaan yang ditujukan terus diulang oleh kepolisian.
Advertisement
"La saya punya suami punya anak, toh. Kalau memang mau ditangkep sini bacain BAP-nya," kata Mega di JIExpo, Kemayora, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2023).
"Saya hanya enggak mau dibilang komunis, karena enggak pernah ikut. Tapi kalau saya dibilang Sukarnois, iyes," ujar Mega melanjutkan ceritanya dan disambut riuh tepuk tangan para peserta yang hadir.
Mega juga menceritakan saat usai pemeriksaan dirinya menolak dihantar polisi.
"Nanti disangka tersangka tetangga, pulang dewe," kata Mega.
Pecat Kader Partai Mbalelo
PDIP Megawati Soekarnoputri mengawali pidato politiknya, saat peringatan Hari Ulang Tahun partainya yang ke-50 dengan menyinggung kader yang kerap berseberangan dengan arahan partai. Menurut dia, antara kader dan partai harusnya memiliki kesatuan baik hati juga pikiran.
"Kita itu bonding antara ini (menunjuk hati) dan ini (menunjuk kepala) itu satu, satu tuh mancur ke atas, kita diparingi oleh Gusti Allah, bisa jadi begini," kata Megawati.
Megawati mewanti, jika ada kader partai yang sudah tidak sejalan antar hati dan pikirannya, maka dengan segala hormat, Megawati tidak segan untuk melakukan pemecatan.
"Kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partainya harus sampai ke tingkat ke pemecatan ya saya teken, jret!," tegas Megawati.
Megawati menegaskan, jangan sampai dia dipancing untuk menggerakkan tangannya melakukan pemecatan. Sebab, dirinya tidak akan segan melakukan hal itu bila ada kader yang diketahui berkhianat.
"Jadi jangan bikin tangan ibu ini untuk membuat itu. karena atas nama partai toh, padahal mereka benar tidak menjalankan aturan partai ada yang berkhianat," Megawati menandasi.
Perayaan HUT ke-50 PDIP dihadiri oleh seluruh kader dari seluruh penjuru daerah di tanah air. Acara dilangsungkan di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga terpantau hadir dalam acara tersebut. Total sekitar 17 ribu anggota partai hadir dalam acara tersebut.
Advertisement